logo4.png (3424 bytes)

@                                     

Pengajian rutin PPI Tsukuba                                                                                       Fadjar Guntara

Ahad, 9 September 2001

 

Dilarang  Merusak  Lingkungan

 

              Assalaamu`alaikum wr wb.

 

              Puji dan syukur kita panjatkan bagi Allah SWT, Tuhan Maha Pencipta, dan wasalat serta salam semoga selalu dilimpahkan bagi Rasulullaah Muhammad SAW sampai kepada kita, pengikutnya.

 

               Pengajian kali ini akan membicarakan masalah mengenai gdilarang merusak lingkunganh yang tidak hanya membahas mengenai lingkungan alam sekitar, akan tetapi juga sedikit mengikutsertakan mengenai masalah lingkungan yang terjadi antar manusia, atau singkungan sosial.

 

Al-Baqarah (2): 60

gDan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: ePukullah batu itu dengan tongkatmuf. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.h

Al-Qashash (28): 77

gDan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.h

 

              Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa segala yang kita makan, minum, pakai dan sebagainya, seharusnya adalah yang dianugerahkan oleh Allah SWT, tanpa harus berbuat tamak atau loba untuk memenuhi kebutuhan. Manusia, sering berbuat semena-mena hanya untuk memenuhi kebutuhan sekundernya.

 

Al-Maidah (5): 33

gSesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar.h

Ar-Ra`d (13): 25

gOrang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang paling buruk (Jahannam).h

 

              Kedua ayat di atas dengan jelas membeberkan pembalasan Allah terhadap orang-orang yang berbuat kejahatan dengan membuat kerusakan di muka bumi.

 

Al-A`raaf (7): 74

gDan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu meraja lela di muka bumi membuat kerusakan.h

 

              Ayat dari surat Al-A`raaf tersebut di atas, menunjukkan bahwa manusia diperbolehkan membangun dan memakai alam, akan tetapi juga diperingatkan bahwa tidak boleh melupakan nikmat Allah dan tidak boleh juga merusak.

 

              Sesungguhnya, Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Pencipta, sehingga kerusakan-kerusakan alam yang telah diperbuat oleh manusia, akan diperbaiki kembali oleh-Nya. Seperti yang telah diungkapkan dalam ayat di bawah.

 

Al-A`raaf (7): 85

gDan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syu`aib. Ia berkata: eHai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.h

 

              Dari ayat tersebut di atas juga Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil antar sesama manusia dengan cara tidak merugikan hak-hak manusia itu sendiri, agar tidak terjadi kerusakan hubungan sosial.

 

Hud (11): 85

gDan Syu`aib berkata: eHai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan.h

Asy-Syu`araa` (26): 183

gDan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;h

 

Asy-Syu`araa` (26): 151

gdan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,h

Asy-Syu`araa` (26): 152

gyang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan.h

 

              Dari dua surat Asy-Syu`araa` di atas, dapat diketahui bahwa umat Islam dilarang mematuhi orang yang melewati batas, dan membuat kerusakan di muka bumi tanpa mengadakan perbaikan daripadanya.

 

              Allah tidak menyukai kebinasan. Allah memberikan pencerminan bagi manusia terhadap kerusakan yang telah mereka timbulkan sendiri, agar manusia kembali mengingat-Nya.

 

Ar-Ruum (31): 41

gTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).h

Al-Baqarah (2): 205

gDan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.h

 

              Allah yang Maha Pemurah, tidak menyukai kebinasaan, dan Allah juga melarang umat Islam yang mukmin berbuat kerusakan di atas muka bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, sedangkan orang-orang yang berbuat kerusakan itu seperti layaknya orang-orang Yahudi.

 

 

Al-Maidah (5): 64

gOrang-orang Yahudi berkata: eTangan Allah terbelengguf, sebenarnya tangan merekalah yang terbelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.h

 

              Semoga kita selalu terlindung dan selalu dijauhkan dari dosa-dosa, serta bukan menjadi salah seorang dari orang-orang perusak yang tidak disukai oleh Allah SWT. Amin.

 

               Wassalaamu`alaikum wr wb.