|
@
|
Pengajian rutin PPI Tsukuba Fadjar Guntara Ahad, 9 September 2001 Dilarang Merusak Lingkungan
Assalaamu`alaikum
wr wb. Puji
dan syukur kita panjatkan bagi Allah SWT, Tuhan Maha Pencipta, dan wasalat
serta salam semoga selalu dilimpahkan bagi Rasulullaah Muhammad SAW sampai
kepada kita, pengikutnya. Pengajian
kali ini akan membicarakan masalah mengenai gdilarang merusak lingkunganh yang
tidak hanya membahas mengenai lingkungan alam sekitar, akan tetapi juga sedikit
mengikutsertakan mengenai masalah lingkungan yang terjadi antar manusia, atau
singkungan sosial. Al-Baqarah
(2): 60 gDan
(ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: ePukullah
batu itu dengan tongkatmuf. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.
Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang diberikan)
Allah, dan janganlah kamu berkeliaran
di muka bumi dengan berbuat kerusakan.h gDan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.h Dari
ayat di atas, dapat diketahui bahwa segala yang kita makan, minum, pakai dan
sebagainya, seharusnya adalah yang dianugerahkan oleh Allah SWT, tanpa harus
berbuat tamak atau loba untuk memenuhi kebutuhan. Manusia, sering berbuat
semena-mena hanya untuk memenuhi kebutuhan sekundernya. Al-Maidah
(5): 33 gSesungguhnya
pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi
Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan
di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan
kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di
dunia, dan di akhirat mereka memperoleh
siksaan yang besar.h gOrang-orang
yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa
yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh
kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang paling buruk (Jahannam).h Kedua
ayat di atas dengan jelas membeberkan pembalasan Allah terhadap orang-orang
yang berbuat kejahatan dengan membuat kerusakan di muka bumi. Al-A`raaf
(7): 74 gDan
ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang
berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya
yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu meraja lela di muka bumi membuat
kerusakan.h Ayat
dari surat Al-A`raaf tersebut di atas, menunjukkan bahwa manusia diperbolehkan
membangun dan memakai alam, akan tetapi juga diperingatkan bahwa tidak boleh
melupakan nikmat Allah dan tidak boleh juga merusak. Al-A`raaf
(7): 85 gDan
(Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syu`aib. Ia
berkata: eHai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi
manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan
memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu
orang-orang yang beriman.h Dari
ayat tersebut di atas juga Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil antar
sesama manusia dengan cara tidak merugikan hak-hak manusia itu sendiri, agar
tidak terjadi kerusakan hubungan sosial. gDan
Syu`aib berkata: eHai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi
dengan berbuat kerusakan.h Asy-Syu`araa`
(26): 183 gDan janganlah kamu merugikan manusia pada
hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan;h Asy-Syu`araa`
(26): 151 gdan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang
yang melewati batas,h Asy-Syu`araa`
(26): 152 gyang membuat kerusakan di muka bumi dan
tidak mengadakan perbaikan.h Dari
dua surat Asy-Syu`araa` di atas, dapat diketahui bahwa umat Islam dilarang
mematuhi orang yang melewati batas, dan membuat kerusakan di muka bumi tanpa
mengadakan perbaikan daripadanya. Allah
tidak menyukai kebinasan. Allah memberikan pencerminan bagi manusia terhadap
kerusakan yang telah mereka timbulkan sendiri, agar manusia kembali
mengingat-Nya. Ar-Ruum
(31): 41 gTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).h Al-Baqarah
(2): 205 gDan
apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.h Allah
yang Maha Pemurah, tidak menyukai kebinasaan, dan Allah juga melarang umat
Islam yang mukmin berbuat kerusakan di atas muka bumi. Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan, sedangkan orang-orang yang berbuat kerusakan
itu seperti layaknya orang-orang Yahudi. Al-Maidah
(5): 64 gOrang-orang
Yahudi berkata: eTangan Allah terbelengguf, sebenarnya tangan merekalah yang
terbelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan itu.
(Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan
sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan
diantara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara
mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah
memadamkannya dan mereka berbuat
kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat
kerusakan.h Semoga
kita selalu terlindung dan selalu dijauhkan dari dosa-dosa, serta bukan menjadi
salah seorang dari orang-orang perusak yang tidak disukai oleh Allah SWT. Amin.
Wassalaamu`alaikum
wr wb. |